Halo adik-adik, kalian tahu nggak apa itu bilangan cacah?
Kalau belum tahu gapapa, kita belajar bareng disini oke!
Jadi pengertian bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka 0 (nol) sampai bilangan tak terhingga (tidak terbatas). Oke, sampai sini kalian udah paham soal pengertian bilangan cacah, ya? Selain pengertiannya, kami mau lanjut ngajak kalian kenalan sama lambang bilangan cacah.
Nah,
kalian tahu nggak, bilangan cacah dalam pembelajaran juga punya lambang
tersendiri lho! Kira-kira, apa sih lambang bilangan cacah?
Lambang
bilangan cacah ini adalah W yang memiliki kepanjangan whole
numbers dan artinya yaitu himpunan bilangan cacah.
Jadi,
kalau berdasarkan pengertian bilangan cacah yang udah kami jelasin di atas,
kira-kira kalian bisa nebak contoh bilangan cacah, nggak? Contoh bilangan
cacah ini sebenarnya sering banget kita temui di kehidupan sehari-hari.
Contohnya,
kalian punya 3 buku di atas meja kamar. Nah, jumlah buku itu tuh udah termasuk
ke bilangan cacah. Jadi, contoh bilangan cacah ini mulai dari 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan seterusnya. Gampang, kan?
Sifat
Bilangan Cacah
Nah,
nggak cuma manusia aja yang punya karakter atau sifat tertentu. Tapi, bilangan
juga, lho. Makanya, kami mau ngasih tau sifat operasi bilangan cacah yang cukup
beragam.
Diantara sifat operasi bilangan cacah yaitu:
- Tertutup
untuk Penjumlahan dan Perkalian
Sifat
bilangan cacah pertama yang perlu kalian tahu, yaitu tertutup untuk
penjumlahan dan perkalian. Simpelnya, kalau ada dua bilangan bulat yang
ditambahkan, hasilnya akan tetap bulat atau cacah. Contohnya, 2+2 = 4. Nah,
hasil dari penjumlahan kedua bilangan cacah itu bakal tetap bulat.
Sifat
tertutupnya juga sama di operasi perkalian. Misalnya, 2×4 = 8. Hasil dari
perkalian bilangan cacah bakal tetap bulat dan cacah juga.
- Asosiatif
Sifat
asosiatif dalam operasi bilangan cacah ini maksudnya yaitu hasil dari
penjumlahan dan perkalian tiga bilangan bulat bakal tetap sama walaupun pengkalianmpokannya
berbeda-beda. Biar kalian nggak bingung, kami coba kasih contoh, ya.
Misalnya:
(2+3)
+ 4 = 9
2
+ (3+4) = 9
Nah,
setiap ada tiga bilangan cacah yang dijumlahkan, hasilnya sebenarnya bakal
tetap sama walaupun cara kalian mengelompokkan bilangannya berbeda kayak di atas.
Sifat ini juga berlaku buat perkalian.
Misalnya:
(2×3)
x 4 = 24
2
x (3×4) = 24
Walaupun
kalian nglompokin angkanya berbeda, tapi hasilnya tetap sama, kan? Nah, ini
yang dinamakan sebagai sifat asosiatif dalam operasi bilangan cacah.
- Distributif
Sifat
dalam operasi bilangan cacah selanjutnya yaitu distributif
atau penyebaran. Maksudnya, hasil operasi hitung bilangan cacah dalam
bentuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, sampai pembagian ini bisa
disebarkan kkalianmpoknya.
Rumusnya
yaitu (a + b) x c = (a x c) + (b x c). Nah, kami coba kasih contohnya biar
lebih jelas lagi, ya.
Misalnya:
(2
+ 3) x 2 = 10
Nah,
sifat distributif dari operasi bilangan cacah bisa menghasilkan angka yang sama
kalau masukin rumus di atas. Jadinya, gini:
(2
x 2) + (3 x 2) = 4 + 6 = 10
Gimana?
Sampai sini udah paham, kan? Kalau udah, kita lanjut bahas contoh bilangan
cacah, yuk!
Contoh
Bilangan Cacah
Oke,
jadi sekarang kalian udah tahu tentang pengertian bilangan cacah sampai sifat
operasi bilangan cacah. Di atas, kami sempat jelasin sekilas tentang contoh
bilangan cacah. Sekarang, kami bakal bahas contohnya secara rinci, nih.
- Bilangan
Cacah Genap
Kalau bilangan cacah genap sendiri merupakan bilangan cacah kelipatan 2 atau habis kalau dibagi angka 2. Nah, contoh bilangan cacah genap ini mulai dari 2, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20, sampai seterusnya.
- Bilangan
Cacah Ganjil
Sedangkan bilangan cacah ganjil ini kebalikannya dari yang genap. Angka di bilangan ganjil ini bukan kelipatan 2 dan nggak bakal habis kalau dibagi 2. Contoh bilangan cacah ganjil mulai dari 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, sampai seterusnya.
Comments
Post a Comment